
Kisaran normal kehilangan daya di pabrik bukan nilai tetap, tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis pabrik, skala produksi, penuaan peralatan, dan tingkat manajemen. Hal ini umumnya diukur dengan tingkat loss line (yaitu, proporsi listrik yang hilang untuk total penggunaan listrik), dan umumnya berfluktuasi antara 3% dan 15%. Di bawah ini adalah analisis rinci.:
I. I. Rentang tingkat kerugian garis normal untuk berbagai jenis pabrik:
Pabrik industri ringan kecil (seperti pengolahan makanan, tekstil, perakitan elektronik, dll): Dengan daya peralatan kecil dan tata letak garis sederhana, tingkat kehilangan garis umumnya rendah, dengan kisaran normal 3% - 8%. Pabrik-pabrik ini sebagian besar menggunakan peralatan tegangan rendah, memiliki garis pendek dengan beban stabil, dan kerugian terutama berasal dari transformer tanpa beban dan resistensi garis.
Pabrik manufaktur menengah (seperti pengolahan mesin, suku cadang otomotif, pengolahan plastik, dll.): Dengan kekuatan peralatan menengah dan beberapa motor tegangan tinggi dan jalur produksi yang kompleks, tingkat kehilangan garis umumnya 5% -12%. Kerugian mungkin berasal dari transmisi garis tegangan tinggi, kehilangan switching dari beberapa trafo, dan operasi yang tidak efisien dari beberapa peralatan lama.
Pabrik industri berat besar (seperti baja, bahan kimia, metalurgi, bahan bangunan, dll.): Dengan peralatan yang mengkonsumsi energi tinggi yang padat (seperti tungku busur, kompresor besar), garis panjang, dan fluktuasi beban yang besar, tingkat kehilangan garis biasanya 8% -15%. Selain kerugian garis dan trafo, mungkin juga ada kerugian tambahan karena daya reaktif yang tinggi, polusi harmonik, dll.
II. Faktor-faktor utama yang mempengaruhi tingkat loss line
Kondisi garis dan peralatan
Kabel dan trafo lama dengan efisiensi rendah (seperti model S7 dan yang lebih tua) akan meningkatkan kerugian; penggunaan kabel tembaga-inti dan trafo hemat energi (seperti model S13) dapat mengurangi kerugian.
Contoh: Kabel aluminium-core sepanjang 1000 meter memiliki kehilangan sekitar 30% lebih tinggi daripada kabel tembaga-core dengan spesifikasi yang sama.
Karakteristik beban listrik (electricity load)
Tingkat beban yang rendah (seperti peralatan yang berjalan kosong atau pada beban ringan) akan menyebabkan efisiensi trafo dan motor turun, yang menyebabkan peningkatan kerugian. Ketika beban stabil dan dekat dengan daya yang dinilai, kerugian adalah pada minimum.
Contohnya: Motor pabrik yang berjalan pada 30% dari beban nominalnya untuk waktu yang lama memiliki kerugian yang 20% - 40% lebih tinggi daripada ketika beroperasi pada beban penuh.
Tingkat manajemen dan pemeliharaan operasi (operational maintenance)
Apakah ada inspeksi reguler (seperti memeriksa kebocoran saluran, kesalahan pengukuran meter), apakah kompensasi daya reaktif dilakukan (untuk mengurangi kerugian reaktif), dan apakah karyawan memiliki kesadaran hemat energi (seperti mematikan lampu ketika tidak digunakan, menghindari peralatan yang kosong), semua ini akan mempengaruhi tingkat kehilangan saluran.
III. III. III. III. Bagaimana untuk menentukan apakah kerugian itu normal?
Perbandingan dengan benchmark industri
Referensi tingkat kehilangan garis pabrik dengan jenis dan skala yang sama (data dapat diperoleh melalui asosiasi industri atau departemen listrik). Jika secara signifikan lebih tinggi dari pabrik-pabrik serupa, mungkin ada kelainan.
Sebagai contoh: Jika pabrik mesin menengah memiliki tingkat kehilangan garis sebesar 18% sementara rata-rata untuk pabrik serupa adalah 10%, perlu untuk menyelidiki apakah ada kebocoran garis atau kegagalan pengukuran.
Melacak data historis
Jika tingkat kehilangan garis tiba-tiba meningkat (seperti peningkatan rasio cincin bulanan lebih dari 3%), itu mungkin disebabkan oleh kegagalan peralatan (seperti kebocoran oli trafo), penuaan garis, atau pencurian listrik. Pemeliharaan yang tepat waktu diperlukan.
IV. IV. Langkah-langkah umum untuk mengurangi tingkat loss line
Peningkatan peralatan: Ganti motor hemat energi dan transformator, dan mengadopsi teknologi kontrol kecepatan frekuensi variabel (untuk mengurangi kerugian beban ringan).
Pengoptimalan garis: Mempersingkat radius catu daya, mengganti kabel lama, dan menemukan ruang distribusi secara wajar.
Kompensasi Daya Reaktif: Pasang perangkat kompensasi kapasitansi untuk meningkatkan faktor daya (meningkatkan dari 0,8 menjadi 0,95 dapat mengurangi kehilangan garis sekitar 10%).
Manajemen Baik: Secara teratur kalibrasi meter listrik, menyelidiki kebocoran listrik, dan memantau fluktuasi beban secara real time melalui sistem pemantauan cerdas.
Summary
Rentang normal kehilangan listrik di pabrik perlu dinilai berdasarkan industri dan situasi aktualnya. Jika lebih rendah dari 3%, mungkin ada kesalahan pengukuran (seperti under-laporan konsumsi listrik); jika lebih tinggi dari 15%, perlu untuk fokus pada pemecahan masalah peralatan, saluran, atau masalah manajemen. Melalui transformasi teknologi dan optimalisasi manajemen, sebagian besar pabrik dapat mengontrol tingkat kehilangan garis dalam kisaran yang wajar, mengurangi biaya listrik dan memenuhi persyaratan hemat energi.